Jumat, 28 Oktober 2011

Soal Bimantika, DPRD Kuningan Dinilai ‘Omdong’



KUNINGAN (SJB).- KENDATI para eks buruh CV Bimantika yang diwakili perwakilannya pernah menyampaikan aspirasi ke Ketua DPRD Kuningan yang didampingi koordinator serta anggota Komisi D, namun realisasi penyelesaian tertundanya pembayaran gaji yang dilakukan pengusaha tersebut, hingga kini masih berlarut-larut tanpa kepastian. Sehingga para buruh menilai wakil rakyat hanya ‘omdong’ atau omong doang.   
Menurut perwakilan buruh yang tidak mau disebutkan namanya kepada SJB menuturkan, DPRD Kuningan tidak serius dalam merealisasikan aspirasi terkait belum tuntasnya pembayaran gaji yang dilakukan pengusaha CV Bimantika Grup. “Kami sudah lelah dalam memperjuangkan hak kami,” lirihnya.

Ia berpendapat, DPRD Kuningan tidak punya perasaan melihat penderitaan yang menimpa rakyat kuningan. Terbukti, sudah hampir dua bulan sejak para pewakilan buruh menyampaikan aspirasi, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tindaklanjut persoalan tersebut. “Minimalnya pengusaha itu dipanggil lagi untuk mempertanggungjawabkan janjinya,” katanya.
Oleh karenanya, ia sangat kecewa dengan sikap Ketua DPRD Kuningan dan Komisi D. Padahal aspirasi kepada wakil rakyat merupakan harapan agar penderitaan yang menimpa rakyat kuningan bisa diselesaikan. “Terus terang saja, kami merasa kecewa dengan sikap anggota DPRD Kuningan, khususnya  Komisi D karena tidak sesuai dengan harapan kami,” ujarnya.
Dijelaskan, mental para eks buruh saat ini kondisinya cukup rentan dalam menyikapi persoalan yang menimpanya. Betapa tidak, sudah 7 bulan mereka menunggu tanpa ada kepastian dan ‘dipermainkan’ oleh pengusaha CV Bimantika Grup. Harapannya kepada para wakil rakyatnya ternyata sia-sia. “Pak wartawan tolonglah kami, kemana lagi kami harus mengadu ?,” tanya dia.   
          Selain itu pula, ia tidak habis pikir dengan sikap pengusaha CV Bimantika Grup. Menurutnya, pengusaha itu sebenarnya sudah memiliki uang tapi tidak ada niat baik untuk menyelesaikan kewajibannya. “Sudah 7 bulan kami menanti hak kami, karena gaji itu merupakan hak pekerja dari hasil mengeluarkan keringat dan tenaga,” katanya menutup pembicaraan (deha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar