Senin, 24 Agustus 2009

Luncurkan Program Galaksi


 
Karang Taruna & Kejari Kuningan
Luncurkan Program Galaksi

KUNINGAN (SJB).- UPAYA menumbuhkan sifat kejujuran harus dimulai sejak dini. Baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun bermasyarakat. Seperti halnya kegiatan organisasi Karang Taruna ketika menyelenggarakan Program Gerakan Langsung Anti Korupsi Sejak Dini (Galaksi) terhadap para pelajar di lingkungan sekolah. Demikian dikatakan Ketua Karang Taruna Kab. Kuningan, Juju Junaedi didampingi Ketua Panitia Eka Candra, kepada Seputar Jabar.

    Program Galaksi di lingkungan sekolah bertujuan untuk memujudkan keterpaduan antara masyarakat dan pemerintah dalam rangka menanamkan nilai-nilai kejujuran sejak dini kepada generasi muda.”Kegiatan ini meningkatkan peran serta karang taruna di semua tingkatan dalam rangka mendukung pembinaan masyarakat taat hukum atau Binmatkum,” katanya. Bukan hanya itu, pihaknya juga sedang melaksanakan Pelatihan Kader Penyuluh Karang Taruna dalam bidang Pencegahan Penularan HIV/AIDS dan Bahaya Narkoba di tingkat kecamatan se Kabupaten Kuningan.

    Untuk mewujudkan program tersebut, kata dia, di sela-sela peresmian Kantin Kejujuran SMAN 1 Cilimus, dilakukan penandatanganan kerjasama antara Karang Taruna Kab. Kuningan dengan Kejaksaan Negeri Kuningan, Departemen Agama Kab. Kuningan, Dinas Pendidikan Dan Pora Kab. Kuningan serta Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kab. Kuningan. Program Galaksi ini, merupakan lanjutan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan di SMKN 2 Kuningan, SMAN Cigugur dan SMAN 3 Kuningan. Hal yang sama juga diadakan di daerah lain seperti Mandirancan, Cibingbin dan Dinsosnaker Kuningan.

    Menurutnya, Program Galaksi berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 Tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial. Kemudian, Keputusan Menteri Sosial RI No. 83/HUK/2005 Tentang Pedoman Dasar Karang Taruna yang dilanjutkan dengan perjanjian antara Karang Taruna Provinsi Jawa Barat dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan Kanwil Depag Jawa Barat serta para bupati/walikota se Provinsi Jawa Barat. “Kegiatan Galaksi di Kuningan dibiayai dari bantuan Bupati Kuningan Tahun Anggaran 2008,” terangnya.

    Sementara itu, Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda mengatakan, Gerakan Anti Korupsi Sejak Dini harus dibangun dan dimulai dari rumah tangga, keluarga dan interaksi keluarga melalui keteladanan para pemimpinnya. Kantin kejujuran sebagai upaya preventif dan edukatif dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran dan moral yang sangat diperlukan untuk menumbuhkan sikap anti korupsi sejak dini.  “Esensi yang akan dicapai adalah terimplementasikannya upaya penyuluhan hukum kepada masyarakat, baik yang telah mengerti hukum maupun yang belum,” ujarnya. (deha)


PHBN Kuningan Gelar Baksos


 
PHBN Kuningan Gelar Baksos

KUNINGAN (SJB).- HUT Kemerdekaan RI ke 64 dan menjelang Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke 511, Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) Kabupaten Kuningan menggelar bakti sosial sunatan massal kepada 38 anak, bertempat di halaman parkir Pendopo Kuningan. Kegiatan tersebut bisa terselenggara berkat kerjasama dengan Bagian Kesra Setda Kuningan dan Dinas Kesehatan Kab. Kuningan.

    Ketua PHBN 2009, Drs. H. Nandang Sudrajat, MSi didampingi Asisten Bidang Kesra Setda Kuningan, Drs. H. Yayan Sopyan, MSi, kepada Seputar Jabar mengatakan, materi acara Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke 511 meliputi peningkatan produksi daerah, peningkatan seni budaya dan bakti sosial. “Kegiatan sunatan massal merupakan salah satu rangkaian acara memperingati Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke 511,” paparnya.

    Disamping itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar bazaar atau pasar murah bertempat di Taman Kota. Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi perekonomian dan memacu produksi daerah. Dalam bazaar atau pasar murah, juga akan diisi hiburan seni yang bertujuan untuk meningkatkan seni dan budaya. “Pada dasarnya Pemkab Kuningan berkomitmen untuk peduli kepada masyarakat,” terangnya.

    Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kuningan, drg. H. Kadaryanto, MM, MARS didampingi Kabid Program Dan SDK, H. Iding Suwardiman, SE, M.Kes, menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan diharapkan memberikan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan hidup sehat dan memiliki derajat kesehatan tinggi, baik fisik, mental dan sosial serta memiliki produktifitas tinggi.

    Diungkapkan, selain sunatan massal, kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain,  pengobatan gratis di Desa Salajambe, Cimenga dan Karangkancana. Kemudian, Donor darah  bekerjasama dengan PMI Cab. Kuningan. Pemeriksaan ibu hamil dan pemberian makanan tambahan bagi bayi dan balita gizi buruk. Lalu kegiatan penyuluhan kesehatan. “Kegiatan tersebut diharapkan berdampak positip dan bermanfaat terutama untuk meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat menuju kualitas bangsa yang bermatabat,” pungkasnya. (deha)               



Pertengahan 2009, PAD 56,22 Persen


 
Pertengahan 2009, PAD 56,22 Persen

KUNINGAN (SJB).- HINGGA pertengahan Tahun 2009, Pendapatan Asli Daerah Kabupaten sudah terrealisir 21,5 miliar atau 56,22 persen dari target sebesar 52,7 miliar. Demikian disampaikan Kepada Dinas Pendapatan Daerah ( Dispenda) Kab. Kuningan Drs. H. Didi Suhendi, MSi kepada Seputar Jabar di ruang kerjanya.

    Upaya yang telah dan sedang dilakukan antara lain, mengundang para Wajib Pajak potensial seperti pengusaha hotel, restoran, kafe dan galian C serta pengusaha sarang burung walet, dengan cara memberikan motivasi atas kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai objek maupun subjek pajak, terkait dengan peraturan daerah yang mengatur terhadap pungutan pajak.

    Kemudian, melaksanakan survey dan pemantauan kepada hotel setiap malam selama kurun waktu satu minggu untuk lebih mengetahui jumlah rata-rata hunian, sebagai dasar penentuan pajak. “Program tersebut untuk mengetahui penentuan dasar berdasarkan omzet hotel maupun kafe,“ katanya. Selain itu, membentuk tim yang bertugas untuk memeriksa pembukuan wajib pajak, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001 Tentang Sistem dan Prosedur.

    “Jika para pengusaha atau wajib pajak tidak mau diperiksa, maka mereka diwajibkan untuk membuat surat pernyataan,” jelasnya. Sehingga penetapan pajaknya diterapkan sistem flat. Selain itu, dari sisi adminitratif untuk meningkatkan pendapatan, pihaknya telah membuat Peraturan Bupati tentang perubahan tarif pemasangan reklame. Sehingga diharapkan pemasukan dari tarif reklame di tahun 2010 terdapat peningkatan sekitar 200 - 300 juta rupiah. Peningkatan tarif reklame tersebut berkisar 25 hingga 30 persen.

    Untuk mendukung program dimaksud, Didi menambahkan, pihaknya telah menentukan lokasi khusus untuk pemasangan reklame. Dengan kata lain, di tempat tertentu akan diberlakukan tarif tambahan. Seperti jalur siliwangi atau yang lokasinya berada di pusat kota Kuningan. “Sesuai Peraturan Bupati, setiap  pengelola hotel, restoran dan kafe harus penggunaan bill atau bukti pembayaran yang sudah diporforasi,” tuturnya. (deha)



Aang, “Usut Tuntas Kasus Bangub 2008”


 
Aang, “Usut Tuntas Kasus Bangub 2008”

KUNINGAN (SJB).- PIHAK penegak hukum agar mengusut tuntas persoalan bantuan sosial dari Gubernur Jawa Barat di Kabupaten Kuningan agar semuanya menjadi lebih jelas. Demikian permintaan Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda, Sos, di sela-sela acara pisah sambut Ketua PN Kuningan, dari H. Heru Pramono, SH, M. Hum kepada pejabat baru Denny Lumban Tobing, SH. 

Merebaknya kasus bantuan sosial dari Gubernur Jawa Barat yang saat ini disinyalir banyak terjadi penyimpangan di daerah,. dapat mengganggu konsentrasi pembangunan karena bisa menimbulkan polemik, baik terhadap penyelenggara pemerintah maupun elemen masyarakat. “Oleh karena itu, saya meminta kepada penegak hukum untuk segera mengusut tuntas persoalan bantuan sosial dari Gubernur Jawa Barat di Kabupaten Kuningan agar semuanya menjadi lebih jelas,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Aang menekankan kepada seluruh jajarannya, baik pejabat di lingkungan setda maupun para kepala desa untuk mematuhi tertib administrasi. “Tindak pidana korupsi yang dilakukan para pejabat disebabkan karena mereka tidak tertib administrasi, terutama dalam mengatur keuangan,” jelasnya. Dicontohkan, ada kepala desa yang tidak mengerti mekanisme dan prosedur keuangan dalam ADD.

Ketua Pengadilan Negeri Kelas II Kabupaten Kuningan yang lama, H. Heru Pramono, SH, selanjutnya akan menempati posisi di PN  kelas I Palu Sulawesi Tengah. “Saya mohon maaf, baik disengaja maupun tidak, saat melaksanakan tugas di Kabupaten Kuningan,” kata Heru ketika dilangsungkannya acara pisah sambut. Dan kepada Bupati Kuningan, dirinya mengucapkan terimakasih atas kemitraan yang sinergis antara PN dan Pemkab Kuningan. Menurutnya, PN Kuningan dijadikan panutan dan dicontoh oleh daerah lain.

    Sementara itu, Ketua PN Kuningan yang baru, Denny Lumban Tobing, SH, menyatakan akan terus melanjutkan program-program yang telah dirintis ketua terdahulu. “Saya akan berupaya untuk melanjutkan program yang telah dilakukan oleh Pak Heru,” terangnya. Dirinya akan melanjutkan kerjasama dan koordinasi yang telah dibangun Heru Pramono. Paling tidak, akan mempertahankan hasil kerja dan prestasi yang telah diraih PN Kuningan.     (deha)


Nana ACI : Bukan Sekedar Pesta Rakyat


 
Nana ACI : Bukan Sekedar Pesta Rakyat

KUNINGAN (SJB).- SETIAP tanggal 17 Agustus seluruh rakyat Indonesia diberbagai daerah dipastikan mengadakan kegiatan memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan RI. Disamping mengikuti upacara,  mereka juga terbiasa menggelar pesta rakyat atau hiburan sebagai rangkaian acara HUT Proklamasi. Misalnya saja, lomba panjat pinang yang diselenggarakan Anak Ciporang (ACI) Kelurahan Ciporang Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 64 dan Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke 511, bertempat di alun-alun Ciporang.

    Lomba panjat pinang sesungguhnya mengandung filosofi yang tinggi, karena mencerminkan perlunya kerjasama peserta untuk mendapatkan hadiah yang disediakan panitia,” kata Ketua ACI, Nana Sudiana didampingi Tokoh Pemuda Dudung Abdul Rochman kepada Seputar Jabar disela-sela kegiatan. Menurutnya, lomba panjat pinang memiliki makna apabila diaplikasikan kedalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Segala sesuatu pekerjaan bilamana dikerjakan bersama-sama maka menjadi lebih mudah.

    Para pejuang kemerdekaan, kata dia,  ketika merebut kemerdekaan RI dari belenggu penjajah, jika tanpa adanya kerjasama, gotong royong dan senasib sepenanggungan, maka niscaya cita-cita kemerdekaan belum tentu bisa tercapai. “Para pejuang, baik pemuda, pelajar, petani dan pedagang serta lapisan masyarakat lainnya, pada waktu itu secara bersama-sama saling membantu dalam upaya merebut kemerdekaan,” terangnya. Mereka (pejuang, red) telah membuktikan bahwa asas kebersamaan merupakan kunci dalam meraih cita-cita bangsa.   

    Begitu juga dengan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, kata Nana, diperlukan kerjasama yang sinegris sesuai dengan bidangnya. Para pemimpin dan rakyat harus bersatu dalam melanjutkan pembangunan untuk mengisi kemerdekaan. Seluruh komponen masyarakat harus saling menghormati dan memiliki toleransi kepada sesama. Menurutnya, tanpa adanya persatuan dan kesatuan yang kuat, maka kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara mempertahankan kedaulatan NKRI akan rapuh dan mudah terjadinya disintegrasi bangsa yang tidak sesuai dengan cita-cita para pejuang kemerdekaan.

     Lomba panjat pinang yang diikuti 35 orang peserta tersebut sangat meriah dan kental dengan nuansa kekeluargaan. Dan yang tidak kalah menariknya, kegiatan lomba panjat pinang di Kelurahan Ciporang merupakan inisiatif dan kreatifitas komunitas ACI. “Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Nana Supriatna dari Jeli Monas selaku sponsor tunggal yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini,” ujarnya menutup pembicaraan. (deha)  

Bursa Kandidat Mulai Hangat


 
Jelang Musda Partai Golkar Kuningan (Bagian Pertama) :

Bursa Kandidat Mulai Hangat


KUNINGAN (SJB).- KENDATI Musyawarah Daerah (musda) Partai Golkar Kabupaten Kuningan pelaksanaannya masih jauh, namun berbagai kalangan sudah mulai membicarakan para kandidat yang dinilai layak bertarung untuk menempati posisi nomor satu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kuningan. Bahkan beberapa Pimpinan Kecamatan (PK) telah memberikan dukungan kepada salah satu kandidat.

    Beberapa nama yang dijagokan untuk mengikuti bursa kandidat pada musda Partai Golkar Kuningan, diantaranya, H. Yudi Budiana, SH yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Kuningan yang merupakan Ketua DPRD Kuningan. Kemudian, Mumung Muslihat Somantri, anggota Bagian Pemuda DPD Partai Golkar Kuningan yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Kuningan. Lalu, Hj. Ade Hasanah. P, SE yang merupakan Wakil Ketua DPD DPD Partai Golkar Kuningan merangkap Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Kab. Kuningan.

“Mekanisme pemilihan ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kuningan diatur dalam peraturan dan ketentuan yang tercantum dalam AD/ART Partai Golkar,” ujar Wakil Ketua DPD Partai Golkar, Drs. Uri Syam, SH kepada Seputar Jabar. Dijelaskan, proses musda Partai Golkar Kabupaten Kuningan menunggu hasil keputusan Musyawarah Nasional atau munas. Apakah musda tingkat provinsi dulu atau kota/kabupaten. 

Menurutnya, kriteria untuk menjadi ketua, selain faktor normatif seperti Prestasi, Dedikasi dan Loyalitas serta memenuhi aturan-aturan dalam AD/ART Partai Golkar, juga adanya sikap dan komitmen yang kuat untuk memajukan dan membesarkan Partai Golkar Kabupaten Kuningan. “Walaupun setiap anggota maupun kader memiliki hak dan kewajiban untuk memilih dan dipilih, namun proses musda harus mengacu kepada ketentuan dan peraturan yang ada,” terangnya.

Dari 32 PK ternyata 4 PK secara terang-terangan kepada Seputar Jabar melalui ponselnya menyatakan dukungannya kepada H. Yudi Budiana, SH untuk dicalonkan sebagai kandidat Ketua DPD Partai Golkar Kuningan pada musda mendatang. Mereka adalah Aris Risyandi PK Cigugur, Dadang Sudiman  PK Garawangi, Toto Sutono AS  PK Jalaksana  dan Halimi Sahidin  PK Cilimus. “H. Yudi Budiana merupakan figur yang layak memimpin Partai Golkar Kuningan, disamping masih muda juga memiliki integritas yang sudah teruji,” terangnya. (deha)