Kamis, 29 Mei 2008

Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Perlu Bukti Kongkrit



KUNINGAN (SJB).- PETANI di Kabupaten Kuningan dewasa ini semakin terpuruk. Areal sawah lambat laun menjadi sempit karena tuntutan kebutuhan lahan bagi  pemukiman dan sulitnya memperoleh pupuk di pasaran. Sementara  program Pemkab Kuningan tidak pernah tuntas dalam merealisasikan upaya peningkatan ekonomi petani. Padahal anggaran biaya yang dikucurkan dari Pemerintah Pusat cukup besar, namun nasib para petani tetap saja termarginalkan.  Hal itu diungkapkan Ketua Forum Komunitas Masyarakat Peduli Pertanian (FKMPP) Kabupaten Kuningan, Sumadi, di sela-sela panen ikan lele, di Desa Tajur Buntu, Kecamatan Pancalang, Kab. Kuningan, belum lama ini.

    Dijelaskan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi para petani kurang disentuh Pemkab Kuningan. Dan jikapun ada program yang digulirkan, menurutnya tidak pernuh tuntas. Tupoksi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang seyogianya memberikan pengarahan dan pembinaan kepada petani, sekarang ini sangat jarang terlihat aktifitasnya. “Fenomena tersebut menggugah FKMPP mengadakan pelatihan budi daya ikan lele kepada masyarakat bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Nakertransos) Kab. Kuningan,” katanya kepada Seputar Jabar. Diakui Sumadi, budi daya ikan lele yang tersebar di beberapa desa dan kecamatan, sangat prospektif. Biaya yang dibutuhkan cukup murah karena dengan ukuran kolam buatan berukuran 4x3 meter, dapat menampung 5 ribu ikan lele. Selain itu, jangka waktunya sangat pendek, sebab pada usia lima minggu sejak penetasan telur, ikan lele sudah dapat dijual.

Disamping ikan lele, pihaknya juga mengembangkan budi daya ikan gurami, seperti yang terdapat di Desa Margasari Kecamatan Luragung. Upaya yang dilakukan FKMPP Kab. Kuningan, merupakan bukti kongkrit dalam peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dan tidak kalah pentingnya, ikan lele hasil budi daya tersebut, sebanyak 5 persennya akan ditebarkan di sungai-sungai yang ada di Kab. Kuningan. Tujuannya untuk menjaga ekosistem sungai yang dirasakan semakin semakin rusak karena ulah manusia.

Sementara itu, Kadis Nakertransos Kab. Kuningan, Drs. H. Jajat Sudrajat, MSi,    mengatakan, dirinya menaruh perhatian atas gagasan dan kreatifitas yang dilakukan oleh Forum Komunitas Masyarakat Peduli Pertanian Kabupaten Kuningan. “Pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya untuk meningkatkan ekonomi dan taraf hidup masyarakat secara langsung, bukan hanya sekedar teori di atas meja kerja tapi harus direalisasikan sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi menjadi lebih baik,” jelasnya.(deha)