Senin, 17 Desember 2007

Mahasiswa UNIKU Turun Ke Jalan



KUNINGAN (SJB).- Memperingati Hari Anti Korupsi se Dunia, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Kuningan (BEM UNIKU) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kuningan. Mereka menyerukan agar aparat penegak hukum, termasuk kejaksaan jangan tebang pilih dalam menyelesaikan kasus Korupsi Kolusi dan Nepotisme.

    Presidium BEM UNIKU, Dadang Sunandar, kepada SJB mengatakan, persoalan KKN merupakan realitas sosial yang  masih menyelimuti hampir disemua tatanan kehidupan. Hasil survey menunjukkan, bahwa Negara Indonesia menempati peringkat teratas negara korupsi di Asia bahkan di dunia. Masalah korupsi, lanjut Dadang, sudah menjadi budaya atau bagian dari kehidupan para pelaku pemerintah.

    Dikatakan, korupsi yang paling menonjol adalah di lingkungan pendidikan, Misalnya saja bantuan atau dana pendidikan banyak disikat oleh oknum untuk memperkaya diri. ”Seperti halnya Program BOS dan DAK sama sekali tidak efektif dan banyak dimanipulasi, terbukti  orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di Pendidikan Dasar (SD dan SMP) masih banyak yang dipungut biaya SPP dan pemeliharaan gedung sekolah.,” paparnya.

    Ini sangat ironis sekali, karena lembaga pendidikan adalah lembaga yang membentuk pribadi dan mental anak bangsa. Namun kenyataan justru sangat bertolakbelakang, seakan-akan KKN adalah sebuah siklus kehidupan dan untuk memerantasnya, aparat penegak hukum harus mempunyai keberanian untuk memutus mata rantainya. Maka dari itu, kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama ikut mengontrol tindakan KKN dan menanamkan paradigma baru sehingga tercipta nuansa baru dalam bernegara dan bisa mewujudkan good and clean government.

    Para pengunjuk rasa diterima oleh Kasi Pidsus Abdul Kadir, SH. MH dan Kasi Pidum Heriyanto SH, kemudian terjadi dialog antara mahasiswa dengan Kejaksaan Negeri Kuningan. Dalam statementnya, kedua pejabat tersebut menyatakan, bahwa Kejaksaan Negeri Kuningan sama sekali tidak pernah mempunyai niat untuk memberlakukan tebang pilih dalam penanganan kasus korupsi. Apabila para mahasiswa ingin memberikan laporan tentang adanya tindak pidana korupsi, silahkan laporkan kepada Kejaksaan Negeri Kuningan. ”Yang penting laporan tersebut harus didukung oleh data yang valid dan bilamana mengandung unsur-unsur yang jelas, maka kami akan segera memprosesnya,” tandasnya.

    Dijelaskan, pihak Kejaksaan Negeri Kuningan sangat menghargai upaya dan peran aktif masyarakat termasuk mahasiswa dalam membantu menangani kasus korupsi. Namun, setiap informasi yang ingin disampaikan harus jelas, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. ”Silahkan laporkan kepada kami, pintu Kejaksaan Negeri Kuningan selalu terbuka terhadap pelapor,” harapnya. 

Aksi unjuk rasa tersebut tidak menimbulkan anarkis. Usai berdialog dengan pejabat di Kejaksaan Negeri Kuningan, para mahasiswa melanjutkan aksinya dengan melakukan long march di sepajang jalan Siliwangi Kuningan. (dadang hendrayudha)


Rangkaian Acara HUT ke 43 Tahun 2007 DPD Partai Golkar Kuningan Gelar Baksos

KUNINGAN (SJB).- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Kuningan dalam rangkaian acara memperingati HUT ke 43, menggelar bakti sosial (baksos) berupa pemberian pengobatan cuma-cuma kepada ribuan masyarakat di berbagai desa dan kecamatan di Wilayah Kabupaten Kuningan.

    Hal itu disampaikan Ketua Panitia, Ny. Hj. Ade Hasanah, SE, kepada SJB disela-sela kegiatan baksos di Desa Selajambe, Kecamatan Salajambe, Kabupaten Kuningan, beberapa waktu lalu. Dijelaskan, baksos Partai Golkar Tahun 2007 yang dilaksanakan pada tanggal 3 – 14 Desember 2007, bisa terselenggara berkat kerjasama dengan Rumah Sakit Djuanda dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.

Bakti sosial dilaksanakan antara lain di Desa Selajambe Kec Selajambe, Desa Kadatuan Kec. Garawangi, Desa Pasawahan Kec. Pasawahan, Desa Cikeleng Kec. Japara. Kemudian Desa Marga Bakti Kec. Kadugede, Desa  Cipakem Kec. Maleber, Desa Cipondok Kec. Cibingbin, Desa Sukaraja Kec. Ciawigebang, Desa Ciwaru Kec. Ciwaru dan Desa Mulya Asih Kec. Cigugur.

Kegiatan tersebut, lanjutnya, mendapat respon dan antusias masyarakat setempat. Terbukti masyarakat yang mendaftarkan diri untuk memperoleh pengobatan cuma-cuma rata-rata 230 sampai 250 orang setiap harinya. ”Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan terutama yang menyangkut kesehatan,” paparnya. Ditambahkannya, Partai Golkar ingin berbuat banyak bagi kepentingan masyarakat. Dan salah satunya dengan mengadakan baksos sudah menjadi agenda rutin dalam memperingati HUT Partai Golkar Kab. Kuningan.

Ditempat terpisah, salah seorang Kepala Desa yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sudah saatnya setiap partai politik atau organisasi manapun harus mempunyai kepedulian terhadap masyarakat terutama yang kurang mampu. “Saya sangat mendukung segala kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat, seperti yang dilakukan oleh Partai Golkar Kabupaten Kuningan,” tegasnya.

Sementara itu, Karna (67) penduduk RT. 14 Rw. 07 Desa Selajambe, mengungkapkan dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya pemberian pengobatan cuma-cuma, karena dapat meringankan beban biaya untuk mengobati penyakit yang dia derita selama bertahun-tahun. Hal senada juga disampaikan Ny. Suminah (80) warga Desa Pasawahan, kalau dirinya sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Partai Golkar Kabupaten Kuningan, mengingat kondisi ekonomi keluarganya tidak mungkin bisa membeli obat, walaupun di Puskesmas setempat. ”Jangankan membeli obat, untuk makan sehari-haripun dirasakan sangat sulit,” ungkapnya. (dadang hendrayudha)