Jumat, 28 Oktober 2011

Ratusan Mahasiswa Ikuti Sosialisasi HIV/AIDS Yamaka



KUNINGAN (SJB).- YAYASAN Maha Kasih (Yamaka) Kabupaten Kuningan, kembali menggelar sosialisasi HIV/AIDS kepada generasi muda. Setelah sebelumnya dilakukan di kalangan pelajar SLTA, kini giliran mahasiswa se-Kabupaten Kuningan, bertempat di Gedung Student Center Universitas Kuningan.
Sosialisasi yang dikemas dalam Seminar Internasional Alih Ilmu Teknologi dan Industri Inspirasi dari Jepang ‘Membangun Pemuda Peduli Perubahan Iklim dan HIV/AIDS’, bekerjasama dengan BEM Uniku, Yayasan Benang Merah dan Gaspermindo Kuningan, mendatangkan pemateri dari Presiden Studi Jepang Untuk Kemajuan Indonesia (PUSJUKI), DR. (Hc) Anni Iwasaki.
           “Kegiatan ini bertujuan untuk menggelorakan semangat peduli perubahan iklim dan AIDS kepada semua element masyarakat Kabupaten Kuningan, termasuk pemuda pemudi,” ujar Direktur Yamaka, Jafar Sanjaya, kepada SJB di sela-sela kegiatan.  
Dikatakan, untuk menjamin kesinambungan pelaksanaan pencegahan HIV/AIDS, salah satunya ada di tangan masyarakat, sebagai penerima manfaat program. Karena pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sangat komplek, sehingga harus melibatkan masyarakat dengan harapan penanganan HIV/AIDS selanjutnya dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
“HIV/AIDS sudah ada disekitar mereka, jadi tidaklah berlebihan jika kami mengestafetkan penanganan HIV/AIDS kepada masayarakat, dimana kedepan Yayasan Maha Kasih akan berperan aktif untuk menjadi inisiator dan fasilitator,” katanya.
Disebutkan, berdasarkan laporan UNAIDS/WHO Tahun 2004 tentang epidemik HIV/AIDS global di dunia, total kasus HIV/AIDS mencapai 44,3 juta. Dari 10 besar, posisi pertama ditempati Eropa Barat dan Tengah, yaitu 610.000 (480.000-760.000). Sedangkan Asia Selatan dan Tenggara diurutan ke-9, yakni 7,1 juta (4,4-10,6 juta).
Secara kumulatif, laporan Kementrian Kesehatan RI sampai dengan Juni 2011, menerangkan, kasus AIDS di Indonesia pada tahun 2005 terdapat 2.639, tahun 2006 meningkat menjadi 2.873, tahun 2007 terdapat 2.947, Tahun 2008 melonjak jadi 4.969. Namun tahun 2009 menurun yaitu 3.863 dan kembali naik di tahun 2010 yakni 4.158 kasus.
“Dari 33 provinsi dan 300 kabupaten/kota di Indonesia, kasus yang dilaporkan sebanyak 26.483,” katanya. Menurutnya, ratio perbandingan kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan 3 dibanding 1, dengan cara penularan heteroseksual 54,8%, IDU 36,2%, homosekual 2,9%, perinatal 2,8%, transfusi darah 0,2% dan tidak diketahui 3,0%.
Disebutkan, kelompok umur tertinggi pada 20-29 tahun 46,4%, disusul 30-39 tahun 31,5% dan 40-49 tahun 9,8%. Jafar menyebutkan, 10 besar di Indonesia, posisi pertama adalah  DKI Jakarta. Setelah itu, Jawa Timur, Jawa Barat dan Papua, kemudian Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan serta DI Yogyakarta dan terakhir Sulawesi Utara.
Di Jawa Barat, lanjutnya, hingga Juni 2011 tercatat 3.809 kasus HIVAIDS. Sedangkan khusu di Kuningan, per September 2011 terdapat 96 kasus dengan rentang waktu 2004-2001, meliputi, Sero Survey 20, Secreening PMI 40, Klinik VCT 32 dan Diagnosa Rumah Sakit 4 kasus.
          “Yayasan Maha Kasih Kuningan tidak akan pernah berhenti untuk terus mensosialisasikan bahaya epidemi HIV/AIDS kepada masyarakat, terutama generasi muda sebagai penerus bangsa karena virus yang mematikan tersebut belum ditemukan obatnya, sehingga perlu adanya upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS secara serius dan berkesinambungan,” ujarnya menutup pembicaraan. (deha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar