Senin, 30 November 2009

Isteri Menteri LH Sosialisasikan Biopori

KUNINGAN (SJB).- PERSOALAN pelestarian lingkungan alam bukan hanya kewajiban pemerintah daerah saja, namun telah menyentuh organisasi Dharma Wanita Persatuan Kementrian Negara Lingkungan Hidup, dengan melakukan penanaman Pohon dan sosialisasi Lubang Resapan Biopori ( LRB) yang dipimpin Violet Gusti Hatta yang merupakan istri Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, belum lama ini.
     Violet Gusti Hatta, mengatakan, beberapa program prioritas pembangunan di bidang lingkungan yang telah dan sedang berlangsung  seperti meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup berupa Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) dan gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan ( Gerhan ). Diakuinya, dia merasa bangga dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Kuningan selama 5 tahun ke belakang telah melakukan penanaman sebanyak 1.556.800 pohon pada hutan rakyat dan 4.000 pohon pada sepuluh hutan kota. “Selain itu juga Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai secara kolaboratif atau kawasan Konservasi Berbasis Masyarakat yang disingkat PKKBM,” katanya.  
Dijelaskan, Kabupaten Kuningan menuju kabupaten konservasi menempuh upaya kongkrit dalam bidang  pelestarian  lingkungan beserta  habitatnya. Antara lain,  melakukan rehabilitasi terhadap lahan-lahan kritis terutama di daerah resapan air agar mata air senantiasa dapat terplihara dengan baik Dalam kesempatan tersebut Violet  melakukan penanaman pohon di kawasan wisata Open Space Galery ( OSG ) berupa pohon kenari dan sejenisnya yang merupakan tanaman-tanaman yang befungsi untuk resapan air. Selain itu memberokan Sosialisasi Lubang Resapan Biopori yang merupakan salah satu upaya untuk membuat resapan air.
Menurutnya, Lubang Resapan Biopori adalah lubang yang dibuat secara tegak lurus ( Vertial) ke dalam tanah, dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 100 cm atau tidak melebihi muka air tanah dangkal. Lubang perlu diisi dengan sampah organik sebagai sumber makanan fauna tanah dan akar tanaman yang mampu membuat biopori atau liang ( terowongan-terowongan kecil ). Adapun manfaat yang diperoleh  dengan adanya lubang resapan biopori tersebut adalah sebagai resapan air hujan ke dalam tanah dan menjaga ketersediaan air tanah. Selain itu juga sampah organik yang dimasukan kedalam lubang tadi dapat juga digunakan untuk kompos.
Sementara itu, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, menyatakan terima kasih kepada seluruh jajaran Dharma Wanita Persatuan Kementerian  Lingkungan Hidup Republik Indonesia yang telah berpartisipasi menjadikan Kabupaten Kuningan sebagai kabupaten yang hijau. Program Lubang Resapan Biopori yang dapat menampung dan meresap air hujan, merupakan salah satu upaya Kabupaten Kuningan menuju kabupaten konservasi. (deha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar