Senin, 30 November 2009

Gubernur Jabar Serahkan Bansos

KUNINGAN (SJB).- GUBERNUR Provinsi Jawa Barat DR. H. Ahmad Heriawan, Lc, menyerahkan bantuan sosial berupa bantuan keuangan kepada 32  (tiga puluh dua) penerima bantuan, terdiri dari yayasan, pondok pontren, lembaga  keagamaan,  koperasi  dan  kelompok  tani. Bantuan  diberikan  Bupati  Kuningan,  H. Aang  Hamid  Suganda,  melalui  Bagian Kesra  Setda Kab. Kuningan, bertempat  di  Ruang  Rapat  Setda, belum lama ini. Nampak hadir Ketua  DPRD  Kuningan, Dandim 0615 Kuningan, Asisten Administrasi dan  para  camat.
Kepala  Bagian  Kesra Setda Kuningan, Drs. H. Maman  Hermansyah, M.Si, mengatakan, penyerahan  bantuan  diberikan kepada 7 yayasan, 20 pontren, lembaga keagamaan, empat koperasi dan  satu kelompok tani, dengan total bantuan sebesar Rp. 1.655.000.000. “Total bantuan sebesar satu miliar enam ratus lima puluh lima juta rupiah diberikan kepada 32 penerima bantuan di  17 kecamatan  se-Kabupaten  Kuningan,” paparnya.
Dijelaskan, realisasi pencairan bantuan dilakukan  tiga tahap, 50 % setelah  syarat-syarat  terpenuhi, 45 % setelah  SPJ dan  5 % setelah  fisik   pekerjaan  mencapai  100 %. Sedangkan untuk  modal kerja  diberikan sekaligus setelah  persyaratan terpenuhi. Sementara itu, bantuan  untuk  modal  kerja dan pengadaan peralatan  pembayarannya  dilakukan  2 tahap, pertama  95 % setelah  syarat-syarat  terpenuhi dan tahap  kedua 5 % setelah  kegiatan  mencapai  100 %.
Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda  berpesan, SKPD terkait  dan  para  camat  agar  melaksanakan   monitoring sekaligus evaluasi terhadap  pelaksanaan  kegiatan   yang  dilaksanakan   oleh  penerima  bantuan, sekaligus  memberikan  arahan  serta  petunjuk  apabila  terdapat  kesalahan  dalam  pelaksanaannya. Untuk pengelola yayasan, pontren/lembaga  keagamaan, bantuan  ini   merupakan   suntikan  dana agar  pengelolaan yayasan semakin baik,  jangan  sampai  tidak  ada  kemajuan, bahkan dapat  menambah  berbagai  kegiatan yang diselenggarakan.
Pemprov Jawa Barat, lanjutnya, memberikan  perhatian  terhadap  yayasan, pontren atau lembaga  keagamaan. Oleh karena itu, dia menghimbau  kepada  pengelola  agar  memperhatikan  faktor  lingkungan. Sesuai  dengan  visi  Kuningan  salah satunya untuk  mengembangkan  lingkungan  yang  lestari. Tentang koperasi, Aang  menjelaskan, koperasi  merupakan  salah  satu  media kekuatan  ekonomi. Untuk   itu  dalam  pengelolaan  koperasi  dibutuhkan  manajemen  yang  baik  dan  orang-orang  yang  jujur. Jika hal itu dapat terlaksana maka koperasi sebagai  soko ekonomi  masyarakat  dapat  terwujud. “Terlebih  lagi  Kuningan  sudah  menjadi  Kabupaten  Koperasi yang  dimotori  oleh  beberapa  kecamatan, diantaranya Kecamatan  Cibingbin, Kuningan dan  Cilimus,” ujarnya.   
Disamping itu, Aang  mengharapkan  kepada  kelompok tani  yang  mendapatkan  bantuan  harus  ada  kemajuan  dalam  usahanya. Dengan  memperhatikan  faktor  kualitas, karena  jika  hal ini  diabaikan  bisa  menurunkan  harga produk. “Dengan  diberikannya bantuan ini, saya tidak ingin  mendengar ada pengelola  yang  melakukan  penyimpangan. Namun  dalam  pengelolaannya  harus  digunakan  dengan  tepat. Sehingga  manfaatnya pun  akan  tepat  dan  dapat  dipertanggungjawabkan,” tegasnya (deha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar