Senin, 25 Juli 2011

Yamaka Konsisten Sosialisasi HIV/AIDS

Jafar Sanjaya, ketika memberikan materi sosialisasi HIV/AIDS

KUNINGAN (SJB).- MELUASNYA penularan Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kuningan, disikapi serius oleh Yayasan Maha Kasih (Yamaka) Kab. Kuningan. Apalagi data dari Kementerian Kesehatan RI Tahun 2009, menyebutkan, di Kabupaten Kuningan, 12.277 pelanggan Wanita Penjaja Seks terinfeksi HIV.
Manager Program Yamaka, Bambang Sutikno didampingi Jafar Sanjaya, kepada Seputar Jabar, mengatakan, dalam data itu jumlah Populasi Wanita Penjaja Seks Langsung sebanyak 527, Wanita Penjaja Seks Tidak Langsung 105 dan estimasi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tercatat 904.
“Oleh karena itu, kami konsisten akan terus melakukan sosialisasi HIV/AIDS,” katanya, Misalnya saja, sosialisasi bertema ‘Melalui Peningkatan Perubahan Perilaku Pada Wanita Penjaja Seks dan Pelanggan secara Terpadu dan Holistik di Kabupaten Kuningan  Tahun 2011-2012’.
Kegiatan itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang Infeksi Menular Seks dan HIV/AIDS. Meningkatkan dukungan dari stakeholder terhadap Program PMTS. Menurunkan Stigma dan Diskriminasi Terhadap WPS dan adanya upaya nyata untuk menanggulangi Epidemi HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan dari Eksekutif dan Legislatif.
Peserta dari unsur Dinas Pemerintahan terkait dengan Permasalahan HIV/AIDS, anggota Legislatif, Ormas Islam dan MUI, diberikan materi mengenai Epidemi HIV/AIDS dan IMS di Indonesia, Jawa Barat dan Kab. Kuningan. Strategi Pencegahan HIV/AIDS melalui Transmisi Seksual dan Pemaparan Program Pencegahan HIV/AIDS Yayasan Maha Kasih. “Pemateri dari Dinkes Kuningan, Komisi Penanggulangan AIDS Kuningan dan Yayasan Maha Kasih Kuningan,” katanya.
Menurutnya, penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan semakin meningkat dari tahun ketahun menurut catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan sampai dengan tahun 2010 tercatat 82 Kasus HIV/AIDS, penyebab tertinggi dari IDU’s atau pengguna narkoba suntik dan perilaku seks yang tidak aman.
Dikhawatirkan peningkatan kasus infeksi baru HIV akan terjadi pada populasi Wanita Pekerja Seks Langsung dan Tidak Langsung, waria, heteroseks, homoseks dan pelanggan. Hal ini seiring dengan tingginya angka infeksi menular seks yang dilaporkan dari beberapa puskesmas di Kabupaten Kuningan dan rendahnya penggunaan kondom serta belum adanya intervensi program perubahan perilaku pada populasi tersebut.
Secara eksplisit Bambang dan Jafar, menjelaskan, belum adanya intervensi program pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan, bisa mengakibatkan meluasnya penularan HIV/AIDS bukan hanya di kalangan penderita atau pengidap, akan tetapi bisa kepada masyarakat umum lainnya. Untuk itu perlu adanya langkah strategis sebagai aksi pencegahan HIV/AIDS melalui Transimisi Seksual,
           Mengatisipasi bertambahnya infeksi HIV baru, Yamaka Kab. Kuningan akan menjalankan Program Pencegahan HIV melalui Transmisi Seksual dengan Komprehensif, Terpadu dan Holistik, dimana peningkatan kerjasama dengan Stakeholder lebih diutamakan untuk mendukung perubahan prilaku pada kelompok dampingan dengan target sasaran pada tahun 2011-2012 adalah 582 WPS dan 7.366 pelanggan. ”Program kerja itu sesuai Rencana Aksi Nasional Komisi Penanggulangan AIDS,” katanya. (deha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar