Minggu, 21 Agustus 2011

Sinergitas Pembangunan Hingga ‘Kuningan Summit’

Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda, S.Sos.

1 September 2011 Kabupaten Kuningan genap berusia 513 tahun. Geliat pembangunan di kabupaten berpenduduk berkisar 1,1 juta itu, tidak lepas dari leadership Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda, S.Sos dimasa kepemimpinan periode kedua. Berbagai kalangan menilai dan menyebutnya sebagai bupati hotmix.  
Sarana dan prasarana terus dibangun seakan tak kenal lelah. Tidak mengherankan, wajah Kabupaten Kuningan saat ini sangat berbeda sekali dan memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Kabupaten yang secara geografis terletak di kaki Gunung Ciremai ini, sering dicontoh dan dijadikan tempat observasi serta studi banding oleh daerah lain.
Semangat pembangunan mendapat respon dan apresiasi dari berbagai kalangan. Kondusifitas daerah, tingginya solidaritas dan toleransi masyarakat, menjadi faktor pendukung suksesnya pembangunan. Selain itu, jalinan komunikasi dan koordinasi antar lembaga pemerintah maupun dengan masyarakat, sudah terbentuk secara harmonis dan terintegrasi di semua aspek kehidupan.
Tahapan pembangunan yang digulirkan Bupati Kuningan terkonsep dalam program kerja secara sistematis dan berkelanjutan. Menurut data Badan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kuningan, tahapan pembangunan ditulis dalam bahasa sunda merupakan bahasa jati diri ‘urang sunda’ dimaksudkan agar lebih terjalinnya interaksi dengan masyarakat sebagai subyek pembangunan.    
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuningan, tahun 2004, yaitu “Mupul Daya Mancegkeun Tatapakan”. Tahun 2005 “Kuningan Tandang Maju Tanding”. Tahun 2006 “Padungdung  di Medan Winangun”. Tahun 2007 “Ngaraksa Hasil Mungkaskeun Udagan”. Tahun 2008 “Rahayat Mandiri Mapag Mangsa Kerta Raharja”. Tahun 2009 “Ngarengsekeun Cumponan Sarana Prasarana Masagikeun Sumber Daya Manusa”. Tahun 2010 “Ngokolakeun Sumber Daya Alam Jeung Manusa Nanjeurkeun Kaunggulan Lokal”. Tahun 2011 “Ngawangun Agropolitan Ngaronjatkeun Produktifitas”.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kuningan Tahun 2005-2025 dan Master Plan Kabupaten Kuningan 2030, visi yang  diwujudkan yaitu “Dengan Iman dan Taqwa Kuningan Sebagai Kabupaten Agropolitan dan Wisata Termaju di Jawa Barat Tahun 2025”. Visi ini menegaskan, cita-cita yang hendak dibangun ke depan adalah menjadi kabupaten pertanian terpadu dan wisata yang paling maju.
Substansi Kabupaten Agropolitan dan Wisata, mengandung pengertian kabupaten yang produksi daerahnya didominasi oleh dua sektor, yakni pertanian dan jasa parawisata. Dalam sektor pertanian, dinamika kegiatan berlangsung pada seluruh sistem dengan fokus pada sub sistem pengolahan (agroindustri) yang secara keseluruhan mewujudkan kawasan agropolitan.
Sedangkan Master Plan Kabupaten Kuningan 2030, memuat rancangan yang bersifat operasional. Penegasan tersebut terlihat bahwa Kabupaten Kuningan akan dikembangkan berdasarkan konsep Urban Village’ yang berorientasi pada pengembangan kawasan perkotaan dalam nuansa perdesaan yang berbasis pertanian. Konsep pengembangan tersebut adalah adanya keterkaitan fungsional  yang kuat dan seimbang antara desa dan kota (Rural Urban Linkage).
Sektor pertanian Kabupaten Kuningan telah memberikan kontribusi sebanyak 44,37 persen terhadap PDRB. Sedangkan sektor pariwisata dan perdagangan mencapai 20,71 persen. Kabupaten Kuningan memiliki 6 obyek pariwisata alam, 5 obyek pariwisata buatan, 141 situs bersejarah dan 146 cagar budaya. Selain itu pula, didukung oleh fasilitas hunian yang representatif, seperti, 5 hotel berbintang dan 29 hotel non bintang.           
Kinerja dan kerja keras Bupati Kuningan beserta jajarannya, membuahkan hasil yang membanggakan. Puluhan piagam penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian RI maupun Presiden RI, menjadi saksi keberhasilan pembangunan Kabupaten Kuningan. Mulai dari penghargaan di bidang pemerintahan, pendidikan, koperasi dan kesehatan serta pertanian, hingga lingkungan hidup dan konservasi alam.
Misalnya saja, kurun waktu September 2010-Agustus 2011, diantaranya, Penghargaan Raskin Award 2010 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penghargaan Kerjasama Dalam Meningkatkan Pendidikan Keagamaan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Penghargaan Bupati Peduli Lansia diberikan pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tingkat Jawa Barat dari Gubernur Jawa Barat.
Penghargaan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dari Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jawa Barat, dalam Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tingkat Prov. Jabar, diterima Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kuningan yang juga Wakil Bupati Kuningan, Drs. Momon Rochmana, MM.
Kemudian, Penghargaan Sertifikat SLB Negeri Taruna Mandiri sebagai SLBN bertaraf internasional dari Kementerian Pendidikan Nasional RI. Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP Award)  2010 dari Kementerian Dalam Negeri RI, Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) terbaik se-Jawa Barat dan 20 besar tingkat nasional dengan angka 0,656839.
Penghargaan lainnya, Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan dari Presiden RI. Penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI diserahkan bertepatan pada kegiatan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XIII Tahun 2011 di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Dan yang paling monumental, pemikiran H. Aang Hamid Suganda, S.Sos, mampu merealisasikan upaya penguatan integrasi bangsa. Hal itu tercermin dalam crass program ‘Kuningan Summit’ yang merupakan kegiatan kerjasama 8 daerah di perbatasan Provinsi Jabar-Jateng. Diantaranya, Kabupaten Kuningan, Cirebon, Majalengka, Indramayu dan Kotamadya Cirebon serta Kabupaten Ciamis, Brebes dan Cilacap.
            Kementerian Dalam Negeri RI, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, mengapresiasi ‘Kuningan Summit’. Menurutnya, gagasan Bupati Kuningan dinilai sebagai langkah tepat untuk memperkuat integrasi bangsa dalam lingkup NKRI. Karena di daerah lain justru muncul isu-isu disintegrasi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tungal Ika. (dadang hendrayudha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar