Senin, 21 Juli 2008


 
Keterangan foto :   
Salah seorang warga penerima bantuan Program ‘Bedah Rumah’

Program ‘Bedah Rumah’ Diduga Bermasalah

KUNINGAN (SJB).- PROGRAM ‘Bedah Rumah’ merupakan program kemanusiaan yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk membantu masyarakat tidak mampu agar bisa memiliki rumah layak huni. Alokasi anggaran berasal dari APBD Kab. Kun2ingan yang diberikan secara stimulan kepada penerima bantuan, sebesar 2 juta per rumah. Dan masing-masing desa mendapat jatah tiga rumah. Namun kenyataannya, ada beberapa desa yang hingga kini belum merealisasikan program tersebut, kendati dana sejak Tahun Anggaran 2006/2007 sudah diterima oleh kepala desa. Seperti data yang dihimpun Seputar Jabar di Desa Kasturi, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, program ‘Bedah Rumah” seolah-olah kurang mendapat respon dari Pemerintahan Desa setempat.

    Salah seorang warga penerima bantuan, Ny. Iti ( 60) yang ada di Blok Puhun, ketika dihubungi Seputar Jabar mengatakan, beberapa bulan yang lalu dirinya pernah dipanggil ke Balai Desa dan diberitahukan  bahwa rumah bilik berukuran 4x5 meter yang selama ini ditempatinya akan diperbaiki oleh Pemkab Kuningan dengan bantuan dana sebesar 2 2juta rupiah. Tetapi sampai sekarang, belum ada tanda-tanda akan diperbaiki. Diakuinya, bahan material seperti genting, pasir dan kayu yang disimpan di pinggir rumahnya adalah pemberian dari  salah seorang tokoh masyarakat desanya yang  merasa prihatin terhadap nasibnya. “Saya hanya pasrah karena tidak berdaya dan tidak tahu harus berbuat apa,” katanya lirih. Begitu pula dengan Dahro (55) dan Ny. Jumsih (40) warga Blok Wage Desa Kasturi mengatakan hal yang sama. Bahkan para tetangga terdekat sudah gotong-royong menghimpun dana untuk biaya konsumsi bagi pekerja yang akan memperbaiki rumahnya.

    Tokoh masyarakat setempat, Cecep Syaifuddin BY kepada Seputar Jabar menjelaskan, seharusnya Kepala Desa Kasturi cepat tanggap menyikapi fenomena yang berkembang di masyarakat. “Kenapa Kepala Desa tidak mengajak bicara dan membahas bersama masyarakat perihal bantuan dari Pemkab Kuningan berupa program ‘Bedah Rumah’ bagi warga tidak mampu yang sudah ditetapkan akan mendapat bantuan,” jelasnya. Menurutnya, dana dari Pemkab Kuningan tidak akan mencukupi seluruh kegiatan ‘Bedah Rumah’ sehingga diperlukan partisipasi masyarakat yang mampu untuk saling membantu kepada warga yang tidak mampu. Dan jikapun nanti hasil dari ‘rereongan’  masih tetap kurang, tidak ada salahnya meminta bantuan kepada warga Kasturi yang selama ini menetap dan mencari nafkah di Jakarta yang tergabung dalam Ikatan Warga Asal Kasturi (IWAK). Paling tidak, lanjutnya, ada pemikiran dan solusi untuk menyelesaikan persoalan tambahan biaya bagi pelaksanaan ‘Bedah Rumah’ yang dirasakan sangat bermanfaat bagi warga tidak mampu di Desa Kasturi.

    Ditempat terpisah, nara sumber di Bagian Kesra Setda Kuningan yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan bahwa program ‘Bedah Rumah’ untuk Desa Kasturi sudah dicairkan dan diterima oleh kepala desanya. Dengan demikian, lanjutnya,  sesungguhnya Pemkab Kuningan sudah menjalankan program dimaksud sesuai dengan tupoksinya dan bilamana di lapangan program terhambat, maka penyebab utamanya adalah ulah oknum yang tidak bertanggungjawab. Sementara itu, Kepala Desa Kasturi D. Yudi Iskandar ketika hendak dikonfirmasi, sedang tidak ada di tempat.”Bapak sedang pergi,” ujar salah seorang stafnya. (deha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar