Kamis, 24 Mei 2007

Dede Yusuf Effendi,” Masyarakat Pedesaan Jangan Dimarginalkan”



KUNINGAN (SJB).-  Menjadi seorang anggota legislatif di tingkat pusat ( DPR-RI, red) dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat, kinerjanya tidak hanya cukup mendengarkan laporan dari eksekutif atau membahas kepentingan bangsa melalui forum rapat maupun sidang, namun harus pula mengetahui secara langsung kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh warga masyarakat di Republik yang kita cintai.



 Demikian salah satu agenda kerja, Dede “Macan” Yusuf Effendi, anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi PAN, pada masa resesnya menyempatkan diri untuk berkunjung ke beberapa daerah pinggiran atau peloksok yang ada di Kabupaten Kuningan, beberapa waktu yang lalu. Kunjungan tersebut, sempat membuat kaget masyarakat Kabupaten Kuningan, karena tanpa protokoler maupun atribut salah satu Partai Politik yang mengusungnya.

Tim Seputar Jabar Kuningan, melalui informasi yang diterima dari Tim Sukses Dede “Macan” Yusuf Effendi di Jakarta, sengaja diundang untuk mengikuti perjalanan tersebut dari awal sampai akhir. Kunjungan pria ganteng kelahiran Jakarta 14 September 1966 ke Kabupaten Kuningan, diawali ke Desa Padarek, Kecamatan Kramatmulya. Usai melaksanakan shalat Juma’at di Mesjid setempat, rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke  Desa Cantilan, Kecamatan Salajambe, Kabupaten Kuningan. Kendati kondisi jalan yang kurang mulus serta guyuran hujan, tidak menyurutkan niat kunjungannya untuk berdialog dan bertatap muka dengan masyarakat bertempat di Mesjid Al-Amin. Hadir Camat Salajambe, Kadjo. KS, S.Sos dan Kapolsek AKP Imam tokoh masyarakat maupun pemuka agama serta komponen masyarakat
Desa Cantilan, Kecamatan Salajambe, Kabupaten Kuningan.

Selesai makan bersama di saung milik salah seorang petani di Blok Bangong, Desa Cantilan, Kecamatan Salajembe, rombongan melanjutkan perjalanan ke Desa Cilebak, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan. Perjalanan semakin sulit karena kondisi jalan jalur Salajambe - Subang - Cilebak banyak yang rusak parah, ditambah lagi  guyuran hujan tidak kunjung reda, sehingga jalan yang dilalui lebih mirip sungai kering diwaktu kemarau. Sekira pukul 17.30 WIB, rombongan akhirnya sampai di Desa Cilebak, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan. Acara pertemuan berlangsung di Mesjid Nurul Iman. Hadir Camat Cilebak, Bagja Gumelar, S.Sos, Danpospol Nuryaman serta tokoh masyarakat, pemuka agama dan elemen masyarakat desa setempat, tidak ketinggalan Camat Salajambe ikut pula menghadiri pertemuan tersebut. 

Kunjungan Anggota Komisi VII DPR-RI ke beberapa desa di daerah pinggiran atau peloksok yang ada di Kabupaten Kuningan, dimaksudkan untuk menyerap aspirasi dari masyarakat secara langsung dan mendengar serta mencermati keinginan maupun harapan masyarakat terhadap kinerja anggota legislatif dalam kiprahnya selaku wakil rakyat. Keinginan dan harapan dimaksud, semata-mata untuk kepentingan bersama dalam program pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna.

Di penghujung acara, Dede “Macan” Yusuf Effendi melakukan dialog dengan  Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS. Red) Kabupaten Kuningan bertempat di Pujasera Kuningan hingga pukul 23.35 WIB. “Saya sangat bangga dan menyukai perjalanan ke daerah peloksok karena di daerah pedesaan masih banyak nilai kejujuran dan persahabatan yang saya peroleh serta adanya keinginan kuat masyarakat di daerah, untuk ikut berkiprah dalam pembangunan,” ungkapnya. Atas segala usulan dan aspirasi dari masyarakat, sambungnya, dirinya akan mengajukan dan mengusulkan kepada lembaga, yakni DPR-RI, agar pembangunan tidak hanya terkonsentrasi di perkotaaan saja namun bisa dilaksanakan secara merata, termasuk di daerah pinggiran atau peloksok.

“Masyarakat di daerah pinggiran atau peloksok harus pula mendapat perhatian dari pemerintah, baik Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, mereka jangan dimarginalkan, karena merupakan asset dan potensi yang bisa dikembangkan untuk kepentingan pembangunan secara menyeluruh,” harapnya. Mengenai gencarnya pengusutan KKN oleh Pemerintah Pusat, Dede mengakui, dirinya menaruh optimis dan berharap banyak, kiranya eksekutif bekerjasama dengan yudikatif tidak segan-segan untuk menuntaskan kasus KKN di Tanah Air, termasuk persoalan penyimpangan pungutan Listrik Gratis kepada warga Pra KS dan KS 1 di Kabupaten Kuningan, mengakhiri perbincangannya dengan SJB. (deha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar